Monday, September 12, 2011

Cerita seputar Ramadhan

Bismillah,

Bulan ramadhan terasa begitu cepat berlalu, padahal rasanya ingin merasakan suasana seperti itu lebih lama lagi. Agar kenangan nya melekat dihati kami, ibu mau cerita sedikit tentang suasana bulan ramadhan 1432 H yang telah kami lalui.


Tiada hari tanpa beli gorengan.. hahahha kayaknya itulah kalimat yang cocok bagi ibu karena setiap hari selalu beli bukaan pastel, misua dll. sesekali beli lotek dan es rumput laut. mmmh... sedap sekali mengenang masa masa menunggu berbukanya...


Alhamdulillah tarawih sama ayah jalan terus walaupun harus dilakukan di rumah bareng ayah. Ke masjid cuma berapa kali aja itupun di awal awal ramadhan. Zahwa belum bisa di ajak ke masjid karena aktifnya luar biasa, bisa bisa dia malah ngusilin orang yang lagi sholat. Kalo ziyad, ibu bawa ke masjid dia sudah bisa anteng duduk tenang dan malah bisa ngikutin orang yang sholat jamaah di shaf laki laki bersama ayahnya. Tapi pernah juga dia ketiduran di masjid sewaktu ustaz menyampaikan ceramah. terpaksa ayah menggendong dia pulang kerumah dulu trus baru balik lagi ke masjid buat tarawihan. Untung masjidnya tidak jauh dari rumah.


MMh.. Sahur.. kami tak pernah melewatkannya.Biasanya kami sahur sekitar jam setengah lima pagi    ( mau ngambil sunnahnya dekat dekat waktu shubuh). Di Pekanbaru Imsyaknya sekitar jam 5 kurang 10 menit. 

Pernah ada kejadian lucu pas ibu sahur. Zahwa yang tengah asyik tidur terbangun di kala kami mau sahur. mungkin karena terdengar bunyi berisik berisik di dapur. Dia teriak teriak minta mimik sambil mata terpejam. Abuuu... mimiiikk.. bu.. (sambil merengek rengek juga). PAdahal waktu itu udah mau mepet waktu imsyak. Alhasil ibu terpaksa makan sahur sambil menggendong zahwa yang sedang mimik dan tidur di pangkuan ibu. Dasarr Zahwa.......



Dibulan puasa tahun ini benar benar MALL FREE... horray.. Alhamdulillah banget yach (syahrini mode on) semua baju anak anak udah dibeli di bulan sebelumnya jadi kami tidak perlu lagi repot repot ke mall menghabiskan malam yang penuh berkah dan hanya ada setahun sekali. ini baru sekali terjadi lho. Dan ibu berharap InSHA Allah di tahun depan juga menerapkan pola yang sama.
Sedangkan untuk baju lebaran Ayah dan Ibu, Tahun ini Tidak dianggarkan di Buku kas keluarga hehehe.. jadi mau tak mau memakai baju yang lama aja. (gak lama lama banget koq).


Mengenai Iftar bersama, Ibu sengaja membatasi diri karena betul betul ingin merasakan kenikmatan berbuka bersama dengan keluarga di rumah. Rasanya tidak tertandingi. So dalam sebulan ini, ibu hanya iftar di luar sekali aja sama teman teman kantor yang seruangan di RM. Pondok patin HM. Yunus.



Sekitar Enam hari menjelang ramadhan usai, kami sekeluarga berbuka bersama di rumah. Lauk lauknya kami beli dari luar. Mau irit sekalian berfikir kalau berbuka diluar di minggu terakhir ramadhan pastilah restaurant penuh semua dan crowded banget. trus mikir sholatnya pasti susah karena restaurant2 hanya menyediakan tempat sholat yang alakadarnya.



Lima hari menjelang lebaran , Kak Yani Yang bantuin ibu jaga anak anak mudik ke kampung halamannya di Lampung. so ibu dan ayah pun berbagi tugas dalam menjaga anak anak. Repoot tapi seruu banget. kedekatan kami dan anak anak makin terjalin. Zahwa pun sudah bisa jawab kalau ditanyain mana kakak ani trus dia bilang " kakak ani plang kampung " hihihi lucu..


Itulah sekelumit cerita seputar ramadhan yang kami lalui sekeluarga. Tak jemu jemu rasanya untuk mengenang kembali momen momen bahagia itu. Ya Rabb.. Pertemukanlah kami lagi dengan Ramadhan mu tahun depan AAAMIIIn.................. YA Allah.....

1 diarys comments:

Lidya says:
at: September 12, 2011 10:44 PM said...

aku juga tiap hari beli gorengan tapi h-2 sudah mulai gak ada yang jual