Hiruk pikuk pasar kaget |
Hampir setengah tahun belakangan ini, di Pekanbaru khususnya di lingkungan rumah kami tinggal bermunculan pasar pasar tradisional kagetan yang ada hampir di tiap RW, kenapa dinamakan pasar kaget?..
sebenarnya istilah ini muncul dari masyarakat sekitar tanpa tahu darimana asalnya. mungkin karena pasar ini yang hanya ada sekali dalam sepekan dan mulai dari jam 3 atau 4 sore dan berakhir setelah magrib. lokasinya juga tidak permanen seperti pasar tradisional kebanyakan. pasar ini hanya bertempat di sebuah lapangan kosong yang tidak terlalu luas dan pedagang pedagangnya pun berjualan hanya di lapak lapak yang breralaskan terpal, plastik ataupun koran koran (tidak ada kios kios). selain itu harga yang ditawarkan juga tidak berbeda dengan pasar tradisional besar bahkan ada beberapa produk/ barang yang dijual lebih murah. Apalagi kalau hari sudah menjelang senja, penjual bisa membanting harga sampai setengah dari harga jual awal.
Pasar kaget yang terdekat dari rumah ada di jalan pemuda, tampan. jadwalnya setiap hari sabtu sore. sedangkan pasar kaget lainnya yang juga masih dekat adalah di jalan pemudi hari selasa, jalan jambu hari senin, jalan gaharu hari jumat dll. jadi hampir setiap hari ada pasar kagetnya.
Pasar kaget yang paling sering ibu kunjungi adalah yang di jalan pemuda. karena lokasinya dekat dan lebih luas dari pasar kaget yang lain.
Kenapa ibu suka belanja di pasar kaget?
Ada banyak alasan kenapa ibu suka banget belanja di pasar kaget ini. Antara lain harganya yang sangat miring ,apalagi kalau dibandingkan dengan belanja di mall. selain itu sayur mayur, ikan-ikan dan barang lainnya masih dalam keadaan segar. bahkan sayuran tak jarang baru dipetik dari kebunnya. Di sini ibu juga sering bertemu dan berpapasan dengan para tetangga dan orang orang se kelurahan yang di kenal tapi jarang ketemu kalau di hari biasa. jadi di pasar kaget sekalian menyambung silaturrahim.
ibu excited banget kalau sudah belanja di pasar ini. rasanya semua mau di beli. malahan ibu ngerasa kayak main "alek alek an" (baca: permainan jual beli waktu masih kecil kecil dulu). Kalau belanja di pasar ini, ibu pasti gak nawar nawar lagi . berapa pun yang ditaruh penjual langsung ibu beli. yaah itung itung meningkatkan pendapatan penjual pasar tradisional yang nota bene adalah pedagang kecil :) lagian harga nya masuk akal kok. berikut daftar harga barang yang ibu ketahui seminggu terakhir di pasar kaget:
cabai merah bukittinggi : Rp. 8.000/kg
tauge Rp. 8000/kg
tempe Rp. 5.000 per potong besar
telur ayam ras Rp. 26.000 - 28.000 per papan (( 30 buah) ukuran besar))
Telur puyuh Rp. 10.000 per bungkus ( 26 biji)
bawang merah Rp. 12.000/ kg
bawang putih Rp. 24.000/kg
sayur sayuran Rp. 1000 per ikat
Daun sup+bawang prai Rp. 2000 / 3 ikat daann banyak lagi hehehe....
Kalau baju baju dan aksesoris lainnya, ibu gak pernah beli karena keliatannya kualitasnya masih di bawah standar.
Naah lucuukan belanja di pasar kaget, rasanya kayak di kampung kampung aja ada pasar tradisional yang benar benar tradisional. Apalagi sekarang di kota Pekanbaru yang semakin metropolitan dengan kemegahan pembangunan di mana-mana rasanya agak sulit menemukan pasar tradisional yang "kekeluargaan" seperti ini.
Ibu berharap Mudah -mudahan pasar kaget ini akan terus bertahan sampai kapan pun, meski pasar -pasar tradisional lainnya telah berubah menjadi pasar modern dengan dalih peremajaan. Supaya ibu masih terus bisa mengenalkan pasar kaget ini ke ziyad dan zahwa. (ziyad dan zahwa selalu ibu ajak kalau belanja di pasar kaget). Ibu ingin melatih putra putri ibu agar mencintai pasar tradisional dan belajar mencintai produk tempatan/lokal.